Alhamdulillahirabbil’alamin, Allah masih
memperkenankan penulis untuk kembali berbagi dengan teman teman semua mengenai
bagaimana cara menyikapi kehidupan yang kerap kali jadi batu sandungan kita
untuk melangkah jika kita tak memiliki bekal yang cukup untuk mengatasinya. Nah.. kali ini mari kita bahas mengenai
Ikhwan, Akhwat, dan 4 pola kepribadiannya. Mari beralih “Apa saja sih 4 pola kepribadian yang dimaksud ?”. 4 Pola
Kepribadian yang dimaksud adalah : Koleris, Sanguinis, Phlegmatis, dan
Melankolis.
Koleris
? Apa itu Koleris ? Koleris adalah salah satu pola kepribadian manusia yang
tumbuh atas jiwa yang senantiasa bersikeras dan memiliki ambisi yang sangat
kuat. Orang – orang Koleris biasanya melakukan cara apapun sekuat tenaga untuk
mendapatkan apa yang ia mau. Tentu jika dibarengi dengan ilmu agama yang kuat
hal ini akan berdampak positif bagi kehidupan karena akan membantu kita
mewujudkan kehidupan dalam Fastabikhul
Khairat (Berlomba – lomba dalam kebaikan).
Selanjutnya
adalah Sanguinis. Sanguinis adalah salah satu pola kepribadian manusia yang
berkembang atas jiwa yang selalu bersenang hati. Orang – orang Sanguinis kerap
kali menjadi pusat atensi, karena kebiasaan mereka yang sangat suka bicara.
Mereka mampu menyebarkan energy positif lewat kata – kata mereka, entah guyonan
atau kata – kata penyemangat. Dengan cukupnya pasokan ilmu agama tentu hal ini
akan memudahkan langkah kita sebagai pemuda untuk memperlancar laju jalan
dakwah kita.
Okee
Next.. Phlegmatis. Phlegmatis adalah
pola kepribadian manusia yang timbul atas kesabaran dan keuletan mereka. Mereka
lebih suka menjadi seorang pendengar dan memanfaatkan indra pendengarannya.
Mereka mampu menangkap informasi yang mereka dapatkan dengan mendengar. Orang –
orang Phelgmatis tidak suka perdebatan, mungkin mereka tidak menyukainya dengan
alasan hal itu hanya memekakkan telinga mereka saja. Agama sebagai Finishing Touchnya maka Phelgmatis akan
menjelma jadi sosok yang sangat penyabar,
Dan
terakhir adalah, Melankolis. Melankolis tercipta dari pribadi manusia yang
lebih menyukai kesendirian, mereka dianugerahi oleh kecerdasan otak yang luar
biasa. Mereka menyukai angka dan hal yang detail. Mereka sangat rapi dalam
mengerjakan apapun. Kebalikan dari Sanguinis, mereka jarang sekali berbicara,
mereka mengatakan hal yang memang perlu untuk dikatakan. Dengan dilengkapi
wawasan Agama yang memadai, Melankolis akan menjadi pribadi yang sangat
telaten.
Setelah mendapat sedikit pengatahuan
singkat yang telah terpapar diatas, penulis menegaskan bahwa pola kepribadian
antara Ikhwan dan Akhwat cukup berbeda karena kita dibekali oleh cara berfikir
yang berbeda pula. Ikhwan cenderung menggunakan rasio dan Akhwat cenderung
menggunakan rasa. Tidak ada keunggulan atau kekurangan mengenai cara berfikir
ini. Hanya saja kita harus mampu menggunakan hati yang telah dianugerahkan Allah
untuk kita menjadi suatu alat sempurna yang mampu mengambil keputusan dengan
tepat. Berikut adalah beberapa kejadian nyata yang terjadi di kehidupan sehari –
hari menurut penelitian yang telah penulis lakukan.
IKHWAN
KOLERIS
Jika teman – teman pernah melihat
batu, seperti itulah mereka, keras dan mungkin bisa sangat sarkastis untuk
mendapatkan apa yang mereka mau. Tetapi mereka mampu menjelma jadi sosok
pemimpin yang sangat baik. Karena sifat mereka yang tegas tadi membuat para
anggotanya menjadi segan dan menganggap pemimpinnya adalah pemimpin yang
berwibawa. Ikhwan koleris memiliki cita – cita yang sangat luar biasa, realita
yang ada tak jadi kendala bagi mereka untuk bermimpi mendapatkan apa yang
mereka mau. Ikhwan koleris kerap kali menjadi orang yang dominan dalam kelompok
karena sifat kepemimpinan mereka yang sangat tinggi. Jika teman – teman merasa
memiliki ambisi yang cukup tinggi, mungkin teman – teman tergolong orang –
orang koleris.
AKHWAT
KOLERIS
Wahai para mujahidah shalihah yang
berkepribadian koleris, hampir senarai dengan para Ikhwan yang beraliran serupa,
Akhwat Koleris adalah akhwat yang sangat gigih untuk dapat merengkuh apa yang
mereka inginkan, Mereka adalah wanita yang sangat perfeksionis dengan apa yang
mereka hadapi, mereka tak berkenan dengan sedikitpun cacat, pekerjaan mereka
harus sempurna, sehingga para akhwat koleris sepertinya memiliki kemungkinan
untuk jadi Ibu Rumah Tangga yang tegas dan disiplin mendidik anak – anaknya.
Karena persoalan kita adalah persoalan remaja,
penulis menyimpulkan bahwa selalu ada andil Cinta dalam kehidupan kita. Ahiiw.. Mereka yang memiliki pola
kepribadian koleris kerap kali tidak terlalu menunjukan ketertarikan mereka
kepada lawan jenis, hanya saja mereka sangat konsentrasi pada cita – cita mereka,
sehingga teknik penyembunyian perasaan menjadi sangat sempurna, tetapi bukan
berarti nggak normal ya.
IKHWAN
SANGUINIS
Lelaki yang pola kepribadiannya
Sanguinis biasanya selalu dalam keadaan ceria, riang, dan gembira. Mereka tak
ragu untuk tertawa dan bahkan jadi pusat lelucon. Mereka membuat candaan dengan
celetukan mereka yang tak pernah
garing didengar orang lain. Mereka membawa kesan positif saat berada dalam
kelompok. Orang – orang Sanguinis biasanya memiliki proyek jangka pendek yang
cukup efektif, mereka hidup day per day, mereka
hanya melakukan hal yang menurut mereka menyenangkan. Untuk menjadi sosok
Sosialisator, penulis kira Sanguinis adalah golongan orang yang tepat.
AKHWAT
SANGUINIS
Karena diberkati bakat suka berbicara,
tentu saja sosok Akhwat Sanguinis sangat semangat untuk memaksimalkan bakatnya.
Menurut survey yang penulis dapat dari sebuah Blog dalam internet. Lelaki rata –
rata hanya mengucapkan 4.850 kata dalam satu hari, sementara perempuan
mengucapkan hampir 25.000 kata perhari. Tentu survey ini bergantung pada
situasi dan kondisinya, dan mungkin berlaku pada orang yang memiliki pola
kepribadian Sanguinis. Menurut hasil penelitian pribadi penulis, akhwat
Sanguinis “murni” mengatakan 4 kata/detik dengan tempo yang sangat cepat, terkadang
sampai 8 kata/detik jika memang sang akhwat dalam keadaan tegang ataupun jiwa pembicaranya sedang datang. Tetapi ini
bukan merupakan suatu kendala bagi para akhwat Sanguinis, banyak sekali para
Ibu yang baik justru memiliki pola kepribadian Sanguinis, mereka menjadi lebih
peka mengurusi anak – anaknya, lebih peduli, dan masih banyak lagi keunggulan
lainnya. So.. untuk para akhwat
sanguinis ini telah jadi modal awal untuk teman – teman menjadi sosok Ibu yang
sempurna dimata anak – anaknya. Aamiin.
Mengenai
Cinta, para manusia Sanguinis biasanya cukup interaktif membicarakan siapa yang
di idam – idamkannya, mereka mencari orang – orang yang mampu dipercaya untuk
istilahnya mencurahkan isi hati mengenai sang dambaan. Tetapi dengan control
yang tepat dari sudut pandang agama InsyaAllah
hal ini takkan menjerumuskan para Sanguinis ke gerbang Virus Merah Jambu.
Yooo Selanjutnya..
IKHWAN
PHLEGMATIS
Mereka adalah lelaki pendengar,
memaksimalkan indra pendengaran untuk mendapatkan informasi. Mereka sangat
cocok menjadi tempat mencurahkan fikiran karena sikap mereka yang sangat sabar
mendengarkan. Ikhwan Phlegmatis selalu mengeluarkan kata – kata yang jitu untuk
menyelesaikan suatu masalah. Jika Ayah penyabar adalah proyeksinya, penulis kira
Phlegmatis orangnya.
AKHWAT
PHLEGMATIS
Perempuan penyabar dengan seluruh
ketelatenannya mengahadapi sesuatu. Akhwat Phlegmatis kerap kali jadi sosok
paling dewasa dalam kelompok karena sikap mereka yang bijak dalam menyelesaikan
masalah. Orang – orang phlegmatis selalu mampu menempatkan diri dan mencari
solusi yang tepat dalam setiap masalah. Mereka berfikir sangat keras sebelum
memutuskan sesuatu.
Tanggapan mereka mengenai Cinta adalah
tidak begitu antusias hanya saja mereka selalu mengawasi orang yang mereka suka.
Saat Allah jadi tempat bergantung mereka, InsyaAllah
jurang kemaksiatan dapat terhindarkan.
IKHWAN
MELANKOLIS
Laki – laki pemikir yang menyukai
angka dan hal – hal yang detail, penyendiri dan seringkali merenung. Entah apa yang mereka renungkan, tetapi
sepertinya itu adalah hal – hal yang sangat serius. Mereka diberkati dengan
Intelligence Quotient yang cukup tinggi. Karena sifat mereka yang sangat
pemikir, mereka selalu diperlukan dalam setiap kelompok, entah kelompok belajar
ataupun lainnya untuk memberikan data – data yang cukup yang dibutuhkan oleh
kelompok.
AKHWAT
MELANKOLIS
Sejalur dengan para Ikhwan Melankolis,
Akhwat Melankolis pun menjadi akhwat yang cenderung cerdas. Soal Matematika
yang isinya hitungan, mereka lalap habis seolah soal yang mudah. Mereka yang
Melankolis sangat cocok untuk jadi tenaga pendidik, karena kecerdasan yang
mereka miliki. Dan penulis kira mereka akan jadi orang yang tepat untuk jadi Ibu pintar.
Dari beberapa kesimpulan atas
penelitian yang penulis lakukan, tentu masih banyak kekurangan yang mesti
diperbaiki, data yang ada diatas tidak mutlak seperti demikian, penulis sengaja
hanya mengekspose sisi positifnya saja, agar jadi motivasi bagi kita para
remaja mengembangkan bakat yang kita punyai. Oh iya, seluruh kadar pola kepribadian
dapat meningkat sesuai azzam dan
lingkungan yang teman – teman hadapi.
Syukran
Ikhwah Fillah..
Banu
Luthfan Aziz